Jumat, 31 Oktober 2008

Kampret* kawanku..

“Lapo bos..? aku ndek himafo, ngopi nang ws yuk…” (ngapain bos? Aku di himafo, ngopi ke ws yuk..) sms dari kampret kawanku. Dia emang biasa memanggil dengan “bos” atau “say”… baca pesannya sambil tersenyum langsung menekan tombol replay“ok bos, tggu bntar sy mandi dl..” jd ketularan memanggil bos.. anggap saja saling mendoakan untuk jadi “bos”, amin. hehe.

Siang ini sedikit gerimis, ketika sy keluar dari tempat kos. Hmm.. terbayang bagaimana menyenangkannya menikmati bumi basah ditemani segelas kopi panas. Beberapa saat kemudian sy memasuki kampus UM/Universitas Malang (dulu IKIP) menuju WS tempat ngopi yang dipilih kampret.

We-eS (entah singkatan dari apa)** begitu biasa disebutkan, sebuah warung sederhana menyatu dengan rumah tinggal di dalam lingkungan kampus UM.. tempat ngumpul mahasiswa atau eks mahasiswa dari UM sendiri.. untuk makan atau sekedar ngopi dan diskusi.. benar-benar gambaran Ruang Publik sebagaimana yang diceritakan Habermas***. Biasanya selalu ramai, kali ini tampak lebih sepi, meskipun ada beberapa orang yang sibuk dengan topik masing-masing.

piye bos..?(gmana bos?) kampret menyapa begitu saya memasuki ws, di meja itu ada kampret, 2 orang temannya disisi meja yang berhadapan. Sy langsung duduk di sebelah kampret.. selain memang agar meja itu jadi imbang, sy jg blm mengenal mereka.. :). Kampret lagi sibuk dengan laptop dan “photoshop” nya.. hmm seperti biasa.ngedit foto opo bos?” sy balas menyapa.. kemudian kami sedikit membahas foto2 yang sedang dia edit, sambil langsung nyeruput kopi yang telah dipesan kampret.

(Oya, kampret memang seorang “tukang” foto handal.. saya banyak belajar tentang foto dari dia.)

Kampret tetep sibuk dengan “photoshop” sesekali dia minta pendapat sy. Sementara dua orang teman di sisi meja seberang asyik berbincang tentang sistem pendidikan di Negara kita.. sy hanya mendengarkan sepotong-sepotong saja.. tersenyum miris ketika ada bagian yang bisa dikatakan sebagai “kebobrokan” (maaf) dunia pendidikan Indonesia.

Waktu terus bergerak, hujan yang tadi sempat deras mulai menurunkan iramanya. Dua orang disisi meja seberang pergi, hanya kami berdua di meja yang lumayan besar, ws sore ini memang agak sepi, ada tiga orang di meja lainnya dengan kesibukan masing2.. mulai bosan, iseng kumainkan Canon 40D milik kampret.. memotret kampret dengan kesibukannya..

klik..

Klik…kliik...


Hujan & kopi membuat waktu jadi tak terasa, tiba-tiba udah sore aja.. merasa bosan (mungkin karena memang saya sering merasa bosan berada di satu tempat dalam waktu yang lama), saya mengajak kampret meninggalkan ws, “mlaku2 bos..(jalan2 bos) lihat2 kota kala hujan..”, sedikit berat dia menjawab “yo, sek tak marikno iki tok..(ya,ntar tak selesekan ini aja)” maksudnya satu foto yang sedang dia edit.

Kami di jalanan, menyusuri hujan ketika gelap mulai datang...



* kampret alias : Redhi Agus Prihandoko, S.sn. - (Red's photo_videography)

** WS ternyata singkatan dari Warung Sari

*** Habermas : Filsuf Jerman yang dianggap sebagai pencetus gagasan Ruang Publik atau Public Sphere.